Selasa, 07 Januari 2014

TEKANAN DARAH



Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat

Tekanan sistolik
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.[1] Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.

Tekanan diastolik
Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.

Senin, 06 Januari 2014

Adult epilepsy

The epilepsies are one of the most common serious brain disorders, can occur at all ages, and have many possible
presentations and causes. Although incidence in childhood has fallen over the past three decades in developed
countries, this reduction is matched by an increase in elderly people. Monogenic Mendelian epilepsies are rare. A
clinical syndrome often has multiple possible genetic causes, and conversely, diff erent mutations in one gene can
lead to various epileptic syndromes. Most common epilepsies, however, are probably complex traits with
environmental eff ects acting on inherited susceptibility, mediated by common variation in particular genes.
Diagnosis of epilepsy remains clinical, and neurophysiological investigations assist with diagnosis of the syndrome.
Brain imaging is making great progress in identifying the structural and functional causes and consequences of the
epilepsies. Current antiepileptic drugs suppress seizures without infl uencing the underlying tendency to generate
seizures, and are eff ective in 60–70% of individuals. Pharmacogenetic studies hold the promise of being able to
better individualise treatment for each patient, with maximum possibility of benefi t and minimum risk of adverse
eff ects. For people with refractory focal epilepsy, neurosurgical resection off ers the possibility of a life-changing
cure. Potential new treatments include precise prediction of seizures and focal therapy with drug delivery, neural
stimulation, and biological grafts. 
Epilepsy is a disorder of the brain characterised by an
enduring predisposition to generate epileptic seizures,
and epileptogenesis is the development of a neuronal
network in which spontaneous seizures occur. Epilepsy
aff ects the whole age range from neonates to elderly
people, and has varied causes and manifestations, with
many distinct seizure types, several identifi able
syndromes, but also much that is poorly classifi ed. There
are very many comorbidities that complicate assessment
and treatment planning, including learning disabilities,
fi xed neurological defi cits, progressive conditions,
psycholo gical and psychiatric problems, and, particularly
in the older age group, concomitant medical conditions.
Classifi cation of epileptic seizures and syndromes is
continually evolving. The present proposed classifi cation
is across fi ve axes that consider seizure types, focal or
generalised seizure onset, the syndrome, causation, and
associated defi cits.1 Here, we have defi ned individuals
aged 16 years and older as adults. The UK National
Institute for Health and Clinical Excellence (NICE)
produced in October 2004 detailed evidence-based

guidelines2 for the clinical management of individuals
with epilepsy (panel). Other guidelines include those of
the American Academy of Neurology and the Scottish
Intercollegiate Guidelines Network.
Stigma and prejudice mark epilepsy out from other
neurological conditions. The past decade has seen
considerable progress in epilepsy research, and
improvement in public understanding. Much, however,
remains to be done, especially for people for whom drugs
are ineff ective. An important issue that needs urgent
attention is the fact that most people with epilepsy live in
resource-poor countries where the management of
epilepsy is inconsistent. There is a great diagnostic gap in
large parts of the world because there are too few trained
personnel and medical facilities. The WHO-led Global
Campaign Against Epilepsy with the active support of the
International League Against Epilepsy and International

Bureau for Epilepsy (the two major international
non-governmental organisations in epilepsy) is seeking
to address these issues.3,4 Additionally, there is a large
treatment gap in resource-poor countries, and worldwide,
less than 20% of people with the disorder are estimated to
be treated at any time.5,6 However, resolving these
diffi culties will require tremendous eff ort and will take
time to achieve. Most of what we discuss here relates to
diagnosis and treatment of epilepsy as seen in the
developed world. We hope that before long, the same
standards will be achieved in resource-poor countries.

Minggu, 04 Maret 2012

indigo people

kalian tau gak anak indigo?! jungan-jangan anak indigo itu kalian sendiri, devinisi dari indigo adalah sebagai berikut. Anak indigo atau anak nila (Bahasa Inggris: Indigo Children) adalah anak yang memiliki konsep dari Zaman Baru yang memiliki karakteristik berbeda dari anak-anak seusianya. Anak ini memiliki sifat yang unik untuk membedakan generasinya dengan generasi sebelumnya.
Istilah indigo, ini menunjukkan warna aura tubuh yang didominasi oleh warna nila didalam warna kehidupan mereka. Indigo sendiri juga terkait dengan indra keenam yang terletak pada cakra kening merupakan mata ketiga yang berpusat ditengah kepala, menggambarkan intuisi dan kekuatan batin yang luar biasa tajam yang melebihi kemampuan orang kebanyakan. Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan dengan bakat yang luar biasa atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak indigo juga mampu menunjukkan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya.
Anak indigo yang lahir di dunia ini masing-masing mempunyai misi. Kebanyakan dari mereka merupakan pengkritik suatu rencana yang salah. Mereka bertugas meluruskan ketidakbenaran dan ketidaksamaan yang ada di sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak patuh dan kesulitan dalam menjalankan sistem yang ada, misalnya saja penolakan dan sikap kaku terhadap sistem pendidikan yang ada.
Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap suatu pemerintahan, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam mengelola emosinya dan sangat peka. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap yang sangat dingin dan tidak mempunyai perasaan. Terkadang beberapa orang akan mencap anak dengan indikasi gangguan ADD (attention deficit disorder). Bentuk perilaku tersebut kadang-kadang menyebabkan kesulitan bagi anak-anak ini dalam melewati masa anak-anak, bahkan dalam melewati masa remaja (Chapman. 2006).
Menjadi indigo tidaklah mudah, tapi hal itu merupakan suatu tugas yang harus dijalankan. Anak indigo merupakan salah satu orang yang hadir dan membawa hal yang baru terhadap suatu kemajuan hidup manusia di bumi ini.

Ciri-Ciri

Berikut ini merupakan ciri-ciri anak indigo:
  1. Memiliki sesuatu keinginan yang kuat.
  2. Berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua.
  3. Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran juga mempunyai kebersamaan yang melebihi pengalamannya.
  4. Secara emosi, mereka dapat dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress.
  5. Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di sekolah.
  6. Sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak memproses informasi lebih cepat) dan mereka selalu bergerak agar lebih fokus.
  7. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan.
  8. Mempunyai gaya belajar secara visual dan kinestetik, mereka mampu mengingat dengan baik apa yang terekam dalam otaknya.
  9. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, maka mereka akan merasa kesulitan dan menjadi self centered, walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya.
  10. Mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak dijaga dan dirawat dengan baik.
Dalam menangani anak indigo ini yang perlu diperhatikan adalah bahawa mereka memiliki kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Pada beberapa anak, hal ini disebabkan karena permasalahan kecemasan, kemungkinan perilaku obsesif, kompulsif, atau kepanikan yang berlebih (panic attack). Penyebab lain muncul karena mereka berusaha keras untuk belajar dan memahami dengan caranya sendiri yang masih tradisional ataupun kebiasaan rutin. Sehingga tidak jarang bagi mereka akan memiliki perasaan harga diri yang rendah. Terkadang beberapa anak indigo menunjukkan reaksi kemarahan, depresi.
Anak indigo memiliki getaran tenaga yang tinggi dengan pola yang menetap, yang kemudian ditunjukkan dengan aura warna indigo pada tubuhnya. Getaran tinggi ini mencipta perbedaan terhadap fungsi tubuh dan otak pada anak indigo. Kebanyakan dari mereka berpikir dengan menggunakan otak kanan. Saat stress anak kemudian mengembangkan pengaturan dalam otak kiri dan kanan, mereka dapat menimbulkan reaksi emosional yang berlebih. Ada pula anak yang menunjukkan kemarahan, kesedihan, atau ketakutan yang mendalam bahkan kecemasan yang berlebih.

Karakteristik

Karakteristik Anak Indigo :
  1. Mempunyai kesadaran diri yg tinggi, terhubung dengan Sang Sumber (Tuhan).
  2. Mengerti jika dirinya layak untuk berada di dunia.
  3. Mempunyai pengertian yang jelas akan dirinya.
  4. Tidak menyukai kedisiplinan dan cara-cara yang otoriter tanpa alasan yang jelas.
  5. Sering menolak mengikuti aturan atau petunjuk.
  6. Tidak sabaran dan tidak suka bila harus menunggu.
  7. Tidak menyukai sistem yang sifatnya statis dan tidak kreatif.
  8. Mereka punya cara yg lebih baik dalam menyelesaikan masalah.
  9. Tidak bisa menerima hukuman yang tanpa alasan, selalu ingin alasan yang jelas.
  10. Cepat bosan dengan tugas yang diberikan.
  11. Cenderung Kreatif.
  12. Mudah teralihkan perhatiannya, tetapi juga mampu mengerjakan banyak hal bersamaan.
  13. Menunjukan intuisi yang kuat.
  14. Punya empati yang kuat terhadap sesama, atau tidak punya empati sama sekali.
  15. Sangat berbakat, rata-rata sangat cerdas dan pintar.
  16. Saat kecil sering diidentifikasi menderita ADD / ADHD (Atenttion Defisit Disorder atau susah konsentrasi) / ADHD (Attention Defisit and Hyperactive Disorder atau hiperaktif).
  17. Mempunyai visi dan misi yang kuat.
  18. Pandangan mata mereka terlihat bijaksana dan mendalam.
  19. Mempunyai kesadaran spiritual atau mempunyai kemampuan psikis.
  20. Mengekspresikan kemarahan dan mempunyai masalah dengan menahan amarah.
  21. Membutuhkan dukungan untuk menemukan diri mereka.
  22. Berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup dalam keharmonisan dan damai.
  23. Dapat meningkatkan getaran planet.
Karakteristik Indigo Dewasa :
  1. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas.
  2. Kreatif dan sangat senang menciptakan sesuatu.
  3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka tertarik sesuatu.
  4. Tidak suka akan pekerjaan berulang-ulang di sekolah.
  5. Sering memberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dan lain-lain, atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua, guru, dan teman.
  6. Punya masalah untuk adaptasi keberadaannya, seperti tidak diterima, atau terasing.
  7. Terkadang punya perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannya.
  8. Punya masalah dengan amarah.
  9. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
  10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
  11. Punya keinginan yang kuat untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
  12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
  13. Punya beberapa “Role-Model” Indigo.
  14. Punya intuisi yang kuat.
  15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
  16. Mengalami pengalaman spiritual, psikis dan lain-lain.
  17. Sensitif terhadap gelombang elektromagnetik.
  18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
  19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
  20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dan lain-lain.
  21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.

Sejarah taunya indigo

Istilah "anak indigo" pertama kali dikemukakan oleh Nancy Ann Tappe, seorang cenayang pada sekitar tahun 1970-an. Nancy Ann mengaku memiliki kemampuan untuk melihat aura seseorang dan ketika itu ia melihat anak-anak dengan aura indigo yang belum pernah ada sebelumnya. Singkatnya, anak-anak indigo memiliki karakteristik yang sama. Mereka mempunyai empati yang tinggi dan umumnya memiliki perilaku yang tidak lazim untuk anak seusianya.
Para pengikut New Age menganggap bahwa keberadaan anak indigo merupakan sebagai jawaban untuk memperbaiki dunia. Namun sebaliknya, banyak juga orang yang beranggapan bahwa anak-anak dengan karakteristik seperti itu adalah penderita kelainan perilaku yang sering diindentifikasi sebagai hiperaktif, tetapi anak seperti itu memiliki sifat yang budima

Jumat, 24 Februari 2012

Kenangan

Entah kenapa, mulut ku ketika di tanya "mau masuk mana ?", jawab ku selalu "SMAN20". padahal sebelumnya aku tak tau di mana sekolah itu. tapi dari tekad ku buat mencari letaknya sman 20 tidak sia-sia. awal melihat dari depan sekolah megah, bagus, bangunannya lumayan gak jelek-jelek amat. lalu aku pulang dan lihat komputer yang selalu menyala buat up date sekolah yang aku ingin masuki (kalo gak salah aku di urutan no 110). ke esokan harinya, waktu itu hari kamis jam 10.00WIB, aku dan nyokap pergi ke SMAN 20, jujur aku di sana  kebingunggan "gimana gak binggung cobak di depan pintu udah ada komputer komputer yang 24 jam up to date. dan orang yang pertama kali aku temui adalah :
Bu Dewi : guru mata pelajaran TIK.
dengan polosnya aku bilang ke ibu guru satu ini "permisi bu, pendaftarannya sudah di tutupkan", sama muka melas. lalu Bu Dewi jawab "bentar tunggu jam 2 jam lagi, ini juga mau di tutup". dalam hati gua "pliissss, tutup pendaftarannya ntar swasta lagi gimana ?".sang nyokap yang lihat anaknya seakan akan pesimis langsung bilang "sudah tenang sajalah, kan sudah ada cadangan. ayo sini jangan berdiri terus, berdoa bersama sama", (tiba tiba mulut nyokap komat kamit) dalam doa ku aku berkata "Ya Allah lindungi Dani Ya Alla, Dany mau masuk sma 20 ya Allah. gak bakal nakal lagi deh, paling paling nakalnya cuma ngambil uang 1000 gak bilang-bilang , amin ", sama muka melas.

dan ternyata pada hasil terakhir aku di terima masuk di sman 20 surabaya "Bangga-bangga Biasa, nyesel (karena kenapa sman20 gak di bangun dekat sma komplek) hahahahaha.....ya itulah cerita ku di SMAN20, gmana dengan cerita mu ?